Showing posts with label Pilkada Langsung. Show all posts
Showing posts with label Pilkada Langsung. Show all posts

Sunday, March 6, 2016

Kandidat Calon Gubernur

pilgub dki
Pemilihan langsung, serentak Gubernur dan banyak Kepala Daerah di tahun 2017 sebenarnya masih lama (sekarang aja masih tahun 2016 bulan Maret awal),  namun hangatnya sudah mulai terasa. Untuk daerah yang cukup terkenal atau yang menjadi perhatian media dan seterusnya masyarakat luas, dikarenakan karena hampir seluruh media (lapisan masyarakat) nasional memberitakannya, sebenarnya sangat mudah bagi kita untuk menakar popularitas (awal) mereka, dan termasuk elektabilitasnya (mungkin) kemudian, dapat diprediksi oleh kita tanpa repot berdebat dan menunggu paparan lembaga survei.
Seperti DKI Jakarta misalnya; bahwa hampir seluruh media nasional, baik cetak maupun elektronik, setiap hari pasti memuat berita tentang Ahok, mulai dari A-Z minimal satu berita setiap media setiap hari pasti memuatnya dalam pemberitaan mereka, apakah ini karena pesanan, ataukah karena Ahok dan seluruh kiprahnya memang mampu menaikkan rating media tersebut, dibaca, didengar dan bahkan di klick oleh publik melalui media sosial yang hampir seluruh masyarakat Jakarta, bahkan Indonesia dapat dengan mudah mendapatkannya (digenggaman), entahlah tetapi yang jelas bahwa untuk menakar popularitas sang kandidat kini tidaklah sulit. Sebagaimana gadget halaman yang saya telah share diatas postingan ini, sahabat semua dapat melihat sejak bulan Januari sampai dengan Maret pada tanggal sekarang ini dalam hitungan seratus, diantara semua nama yang di bandingkan, hanya Ahok lah satu-satunya figur populer, yang dari segi pemberitaan paling banyak dicari oleh masyarakat melalui media Google, wabil khusus mesin pencari Google Chrome, padahal nama Ahok telah dibandingkan dengan orang-orang yang menurut saya baik dan cukup sering diberitakan, seperti Yusril, Sandiago, Habib Rizieq dengan FPInya. Akan tetapi sebagaimana hasil diatas ternyata masyarakat DKI Jakarta dan Indonesia pada umumnya sangat tidak ingin tahu tentang apa-apapun dan siapapun terkecuali Ahok. Tentu kalo dilihat dari berbagai macam teory survey dan polling, bahwa hasil ini pasti disclaimer, akan tetapi demikianlah adanya menurut Trends Google per hari ini.

Saya sih tidak mendukung siapa-siapa dan toh bukan warga Jakarta,  akan tetapi saya ingin berpesan bahwa untuk menjadi pemimpin itu memang sepertinya tidak setiap orang punya makom disitu, dan urusan makom ini tidak akan pernah tertukar antara satu orang dengan lainnya, sehingga saran saja; jika masih memungkin, tidak usah merasa malu untuk yang lainnya selain Ahok, lebih baik konsentrasi dengan profesi masing-masing dimana semuanya sudah merupakan ahlinya, menjadi negarawan, pemikir dan penyeimbang secara terukur juga adalah kontribusi yang positif bagi kemajuan masyarakat, pemerintahan, negara dan bangsa. Saran ini maksudnya sepanjang bisa, kalo tidak ya sudah diteruskan saja tapi dengan tetap menjaga tata tertib di meja makan.

google.com or senggolbacok1.co.id.

Friday, January 8, 2016

Jabatan itu akhirnya Tanpa Marwah Hanya Karenamu ndes...?!

Adakah kita pernah berpikir di balik hiruk pikuknya politik, di balik kegaduhan yang tercipta karena syahwat kekuasaan, bahwa sesungguhnya seluruh jabatan publik dan posisi politis adalah sesuatu yang holistik?! Pasti ente semua akan jawab "terpikirkan", jika memang terpikirkan kog prilaku kita dalam perspektif yang luas masih sering kali memalukan, memperjuangkan sesuatu yang sebenarnya diluar "keyakinan" kita, memperjuangkan sesuatu yang sebenarnya kita ketahui sudah kadaluarsa untuk dimiliki oleh masyarakat luas, menuntut tanpa mau berserah, berjuang tanpa mau berserah, memilih tanpa mau berserah, bagaimana bisa semua nya kemudian mendadak joged (eh...sontak) menjadi amanah?? Amanah dari mana dan bagaimana jalan ceritanya yang demikian itu bisa amanah?! karena setahuku bahwa amanah atau bukan dan tidak akan hadir dalam sebuah kepemimpinan sekonyong-konyong koder begitu saja; akan tetapi ada sebuah proses panjang, ada keringat pengorbanan dalam ketulusan yang tanpa "motif" dan bebas modus.
MEMILIH DENGAN CARA YANG BAIK DAN BENAR ADALAH SAMA PENTINGNYA DENGAN MENJADI PEMIMPIN YANG BAIK DAN BENAR!! ini adalah hukum yang tidak bisa ditawar, nah lalu bagaimana dengan para pialang yang selalu menjadi perantara alias makelar; baik makelar antara calon dengan rakyat bermuara pada duit dan suara, juga makelar antara calon dengan kendaraan politik yang bermuara pada duit dan rekom?? Wallahu A'lam Bishawab hanya Tuhan lah yang pantas memutuskan jalan dan nasib kalian kemudian.