
Sering kita bertemu dengan orang yang dengan tulus merawat orang tuanya. Ciri-cirinya mereka sangat care, helpful, cepat tanggap dan jarang mengeluh. Tutur kata yang keluar dari mulut mereka sangat lembut dan tertata. Tampaknya mereka khawatir kata-kata yang keluar dari mulutnya bisa menyakiti orang tuanya.
Sejauh pengamatan saya, orang-orang yang dengan tulus merawat orang tuanya kehidupannya selalu bahagia. Bila ia pengusaha, bisnisnya lancar. Jika ia bekerja karirnya cepat melejit. Bukan hanya itu, anak-anak mereka juga menjadi anak yang baik, cerdas dan sholeh.
Apakah setiap orang yang hidup bersama orang tuanya selalu bahagia? Jawabannya, tidak. Saya bertemu dengan banyak orang yang seperti ini. Mereka hidup bersama orang tuanya tetapi kehidupan pribadinya justru berantakan.
Mengapa demikian? setelah saya dalami, ternyata walaupun mereka hidup bersama tetapi sesungguhnya mereka tidak "merawat" orang tuanya. Kata-kata dan sikapnya sering menyakiti orang tuanya. Mereka sering meminta orang tuanya melakukan sesuatu yang sebenarnya lebih tepat dilakukan pembantu atau baby sitter. seperti misalnya meminta orang tuanya untuk berkata jujur layaknya pembantu untuk hal yang sebenarnya sudah tidak pentinig lagi karena bukti bahwa mereka tumbuh besar dan sukses adalah berkat keikhlasan si orangtua dalam membesarkan mereka, mendidik mereka, sehingga tanpa bertanya dan meminta, apa lagi menyuruh sewajarnya sebagai anak mereka punya kewajiban untuk mengerti apa yang dikehendaki oleh orang tua. Hal ini penting untuk menghindarkan kita dari dosa ber prasangka bahwa orang tua kita tidak jujur.
Ternyata, hidup bersama orang tua belum tentu menjadikan kita merawatnya. Bahkan boleh jadi kita justru “menyiksa” orang tua tanpa kita sadari. Jadi, pastikan kita benar-benar merawat orang tua bukan hanya sekedar tinggal bersama.
Ujar di masyarakat Jawa diketahui demikian: Lek mung momong rogo kui gampang (luwe marung, kesel istirohat ngaso, beliket ndang budal adhus, loro golek tombo nang mantri suntik) sopo wae iso ngelakoni, sing angel kui momong roso; ngguyu o sik urung karuan, nangis o sik durung mesti, seneng o kadang mung disawang, ngamok o kadang wujud katresnan, bener o gurung mesti dadi dandanan.
Beruntunglah mereka yang masih berkesempatan hidup damai dan mesra penuh kasih bersama orang tuanya.
Salam dan sukses sekalian!
google.com or senggolbacok1.blogspot.com
No comments:
Post a Comment